WARNING COBA ANDA MENCOBA LAPORKAN PENYALAGUNAAN SAMA DENGAN MENCELAKAI DIRI SENDIRI

Batik Madura dan Batik Jogjakarta

Posted by Unknown Kamis, 24 Maret 2011 0 komentar
Batik dikenal sejak zaman kerajaan Singasari, termasuk batik Madura dan batik Jogjakarta. Hal ini dibuktikan dengan relief dan patung yang memakai batik. Arya Wiraraja sebagai adipati Sumenep yang juga sekutu dekat Raden Wijaya (pendiri kerajaan Majapahit) merupakan tokoh yang mengenalkan batik ke Madura.
Di Pamekasan, usaha kecil batik mulai dikenal masyarakat luas pada abad ke-16 dan 17, terutama sejak terjadinya peperangan antara Kiai Penghulu Bagandan (Raden Azhar) melawan Ke’ Lesap. Raden Azhar merupakan penasihat agama adipati Arya Adikara IV (Raden Ismail). Sebagai Ulama, Raden Azhar berusaha membantu adipati Pamekasan, Arya Adikara IV (Raden Ismail) melawan Ke’ Lesap. Ke’ Lesap ini merupakan putera Madura keturunan Cakraningrat I dengan istri selir. Arya Adikara IV (Raden Ismail) adalah menantu raja Bangkalan (Cakraningrat V).
Diceritakan, dalam peperangan itu, Kiai Penghulu Bagandan (Raden Azhar) memakai pakaian kebesaran batik dengan motif parang (dalam bahasa Madura disebut LERES). Sejak itulah, batik menjadi perbincangan di kalangan masyarakat Madura, terutama pembesar-pembesar di Pamekasan. Saat ini, batik telah menjadi usaha rumahan dari skala usaha kecil hingga usaha kecil menengah.
Hubungan  Madura dengan Jogjakarta
1.    Adanya kesamaan pemerintahan: Pada masa lampau, dahulu Madura dan Mataram diperintah oleh seorang raja.
2.    Kerajaan Bangkalan pada zaman raja Cakraningrat I, merupakan bawahan dari Kesultanan Mataram di bawah pemerintahan Sultan Agung.
3.    Raja Cakraningrat I (Raden Prasena, putera Madura) merupakan anak angkat Raja Mataram (Sultan Agung), yang juga dijadikan sebagai menantu.
4.    Panembahan Senopati masih keponakan Sunan Cendana Kwanyar dan raja Sumenep (Pangeran Beragung) putera Pangeran Mandaraga (Raja Sumenep yang memperisteri Nyai Gede Kantil binti Sunan Kulon bin Sunan Giri).
5.    Adanya hubungan darah antara Raja Mataram dengan para tokoh masyarakat Madura.
ABOUT THE AUTHOR My Names cloningfile.blogspot.com : Saya semakin yakin bahwa hidup adalah 10 persen dari apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita,dan 90 persen adalah bagaimana sikap kita menghadapinya
Posting Komentar