WARNING COBA ANDA MENCOBA LAPORKAN PENYALAGUNAAN SAMA DENGAN MENCELAKAI DIRI SENDIRI

Bisnis Itu Mudah Jangan Dibuat Susah

Posted by Unknown Rabu, 17 Agustus 2011 0 komentar
Royke Sahetapi
Bisnis itu mudah, jangan dibuat susah. Judul tulisan ini diambil dari pernyataan Royke Sahetapi, Mentor Entrepreneur University (EU) yang UNIK dan MENARIK. Unik karena cara dia memulai usaha kecil dengan usaha rumahan dan diawali dari hal-hal yang sangat sederhana. Bagi orang lain tidak dipandang sebagai peluang bisnis tapi bagi Pak Royke bisa menjadi peluang yang menghasilkan profit. Menarik karena dalam setiap sesi mentoring di Entrepreneur University Pak Royke tanpil atraktif dengan gayanya yang khas, gaya entrepreneurship modal dengkul.

Untuk memotivasi peserta agar segera action dalam wirausaha, peserta diajak melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan. Misalnya dengan berjoget, tertawa, atau teriak kencang. Ada-ada saja (mode ngedumel on). Ini juga yang dipraktekkan oleh Royke Sahetapi dalam bisnis, melakukan hal-hal yang tidak lazim.

Suatu ketika ada jual bakso lewat di depan rumah Pak Royke. Karena kebetulan perut lapar, dipanggillah tukang bakso itu. Ketika disantap ternyata bakso itu nikmat bin lezat. Muncullah  naluri bisnisnya. “Ini peluang yang saya cari,” gumamnya. Tawaran kerja sama pun diajukan kepada orang yang jual bakso itu.
“Mau, nggak saya ajak kerja sama?” action Royke.
“Kerja sama apaan?
“Ya, kerja sama jualan bakso, mau nggak?”
“Mau, dah! Tapi bagaimana caranya?”
“Begini.” Action Otak Kanan berlanjut. “Kamu beli rombong bakso lagi dan bikin bakso lebih banyak lagi.”
“Wah, bagaimana saya bisa dorong dua rombong, Pak?’ jawab si otak kiri.
“Waduh, ya cari orang yang mau dorong, dunk!”
“Lalu, uangnya dari mana?’
“Dari saya!”
“Oke, siap Bos!’ si tukang bakso langsung tanggap.


Singkat cerita, deal-lah kerja sama itu dengan modal awal 2,5 juta rupiah untuk beli rombong, bahan bakso dan membayar tukang dorong. Pembagian keuntungan setelah dikurangi biaya operasional disepakati: 80% untuk si tukang bakso dan 20% untuk Pak Royke.

Dari kerja sama jualan bakso ini Pak Royke mendapat bagian rata-rata 20 ribu rupiah per hari. Berarti satu bulan 600 ribu rupiah masuk kantong tanpa harus ikut kerja.
“Bank mana yang mau memberi bunga 600 ribu rupiah per bulan atas uang Anda yang 2,5 juta itu?” tanya Pak Royke kepada peserta mentoring Entrepreneur University.  Peserta pun hanya nyengir.

Masuk akal! Otak Kanan Pooll!
Kerjasama usaha  itu kemudian tumbuh menjadi usaha kecil menengah yang terus berkembang memiliki prospek peluang usaha 2012 yang bagus . Si tukang bakso tidak lagi ikut jual bakso keliling. Dia juga telah menjelma menjadi bos bakso dengan belasan armada. Ini sepenggal kisah yang menjadi bukti bahwa bisnis itu mudah maka jangan dibikin susah.
ABOUT THE AUTHOR My Names cloningfile.blogspot.com : Saya semakin yakin bahwa hidup adalah 10 persen dari apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita,dan 90 persen adalah bagaimana sikap kita menghadapinya
Posting Komentar